Siptriyani, Elize (2025) TRADISI HUKUM ADAT BESINGAL (MANDI ISLAM) (STUDI KASUS DI AUR GADING). Skripsi (Bachelor) thesis, Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
![]() |
Text (Skripsi)
ELIZE SIPTRIYANI_2174201010_Fulltext.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
![]() |
Text (Turnitin)
ELIZE SIPTRIYANI_2174201010_Turnitin.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
![]() |
Text (Abstrak + BAB 1)
ELIZE SIPTRIYANI_2174201010_ABSTRAK+BAB 1.pdf - Submitted Version Download (1MB) |
![]() |
Text (BAB 2)
ELIZE SIPTRIYANI_2174201010_BAB 2.pdf - Submitted Version Download (284kB) |
![]() |
Text (BAB 3)
ELIZE SIPTRIYANI_2174201010_BAB 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (250kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 4)
ELIZE SIPTRIYANI_2174201010_BAB 4.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (263kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 5)
ELIZE SIPTRIYANI_2174201010_BAB 5.pdf - Submitted Version Download (243kB) |
![]() |
Text (Ref + Lamp)
ELIZE SIPTRIYANI_2174201010_Ref+Lamp.pdf - Submitted Version Download (1MB) |
Abstract
Tradisi Besıngal atau dikenal juga sebagai Mandi Islam merupakan praktik hukum adat yang masih dilestarikan oleh masyarakat adat Aur Gading, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Tradisi ini diperuntukkan bagi anak perempuan yang mulai memasuki masa remaja dan mengandung makna simbolik sebagai proses penyucian diri secara lahir dan batin. Pelaksanaannya memuat unsur spiritual, sosial, dan kultural yang diwariskan secara turun-temurun, serta menjadi bagian integral dari sistem norma hukum adat yang hidup dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pelaksanaan tradisi Besingal sebagai manifestasi hukum adat, serta menganalisis mekanisme penerapan sanksı adat yang dikenakan terhadap keluarga yang tidak melaksanakan tradisi tersebut tanpa alasan yang sah. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-empiris dengan metode kualitatif, melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Besingal masih dijalankan secara aktif dan dihormati oleh masyarakat adat, dengan dukungan kuat dari tokoh adat, seperti ketua adat dan sesepuh perempuan, serta partisıpasi kolektif dari warga. Sanksı adat berupa teguran sosial dan denda sebesar Rp350.000 diberlakukan sebagai bentuk penegakan norma adat. Temuan ini menegaskan bahwa hukum adat masih memilikı legitimasi sosial yang kuat dalam mengatur kehidupan masyarakat, menjaga identitas budaya, serta memperkuat integritas sosial. Penelitian ini merekomendasikan pelestarian tradisi Besingal sebagai bagian dari strategı penguatan sistem hukum adat di tengah arus modemisasi dan perubahan sosial.
Item Type: | Thesis (Skripsi (Bachelor)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Dr. Rangga Jayanuarto, S.H., M.H |
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci Besingal, hukum adat, Aur Gading, tradisi, sanksi adat |
Subjects: | Universitas Muhammadiyah Bengkulu > 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum |
Divisions: | 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum Subjek Terkait > 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mrs Atika Ledia Anggraini |
Date Deposited: | 21 Oct 2025 04:02 |
Last Modified: | 21 Oct 2025 04:02 |
URI: | http://repository.umb.ac.id/id/eprint/1813 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |