PENYELESAIAN SENGKETA HAK ASUH ANAK MENURUT HUKUM ADAT REJANG (STUDI DI BADAN MUSYAWARAH ADAT DESA TANJUNG DALAM KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG)

Sari, Desfita (2025) PENYELESAIAN SENGKETA HAK ASUH ANAK MENURUT HUKUM ADAT REJANG (STUDI DI BADAN MUSYAWARAH ADAT DESA TANJUNG DALAM KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG). Skripsi (Bachelor) thesis, Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

[img] Text (Fulltext)
DESFITA SARI_2174201071_Fulltext.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (Turnitin)
DESFITA SARI_2174201071_Turnitin.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (ABSTRAK + BAB 1)
DESFITA SARI_2174201071_ABSTRAK+BAB 1.pdf - Submitted Version

Download (2MB)
[img] Text (BAB 2)
DESFITA SARI_2174201071_BAB 2.pdf - Submitted Version

Download (431kB)
[img] Text (BAB 3)
DESFITA SARI_2174201071_BAB 3.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (275kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
DESFITA SARI_2174201071_BAB 4.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (454kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 5)
DESFITA SARI_2174201071_BAB 5.pdf - Submitted Version

Download (272kB)
[img] Text (Ref + Lamp)
DESFITA SARI_2174201071_Ref+Lamp.pdf - Submitted Version

Download (781kB)

Abstract

Penelitian ini membahas mekanisme penyelesaian sengketa hak asuh anak menurut hukum adat Rejang, dengan fokus pada praktik yang dijalankan oleh Badan Musyawarah Adat (BMA) di Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong. Hukum adat sebagai perwujudan nilai budaya lokal memiliki peran penting dalam menyelesaikan konflik keluarga, terutama pasca perceraian. Dalam masyarakat Rejang, penyelesaian sengketa hak asuh dilakukan secara bertahap, dimulai dari musyawarah keluarga (Basen Keluargo), kemudian musyawarah desa (Basen Sadei), dan jika tidak ada kesepakatan, keputusan akhir ditentukan oleh Kutai selaku pemimpin adat. Masyarakat lebih memilih mekanisme adat karena dianggap cepat, berbiaya rendah, dan menjaga keharmonisan sosial. Penyelesaian melalui jalur adat juga menekankan nilai kekeluargaan dan mufakat, berbeda dengan sistem hukum formal yang cenderung bersifat adversarial. Meskipun demikian, penelitian ini juga menemukan tantangan, seperti pengaruh budaya luar yang memengaruhi cara pandang masyarakat, ketimpangan ekonomi antar pihak yang bersengketa, serta belum adanya pengakuan formal terhadap keputusan adat dalam sistem hukum nasional. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem hukum yang inklusif dengan mengintegrasikan kearifan lokal. Selain itu, temuan ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan untuk merumuskan strategi dalam memperkuat posisi hukum adat dalam kerangka hukum nasional yang adil dan kontekstual.

Item Type: Thesis (Skripsi (Bachelor))
Additional Information: Pembimbing : Hendri Padmi, S.H., M.H
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Hukum Adat, Sengketa Hak Asuh Anak, Badan Musyawarah Adat.
Subjects: Universitas Muhammadiyah Bengkulu > 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum
06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum
Divisions: 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum
Subjek Terkait > 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum
Depositing User: Mrs Atika Ledia Anggraini
Date Deposited: 20 Oct 2025 02:41
Last Modified: 20 Oct 2025 02:41
URI: http://repository.umb.ac.id/id/eprint/1791

Actions (login required)

View Item View Item