PRATIWI, LINDA (2025) MAKNA TRADISI SUROAN DALAM MEMPERKUAT NILAI-NILAI GOTONG ROYONG PADA MASYARAKAT SUKU JAWA DI DESA PADANG JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA. Skripsi (Bachelor) thesis, Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
|
Text (Fulltext)
LINDAAA_PRATIWI_2272025_Full Text.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
|
|
Text (Turnitin)
TURNITIN_LINDAAA_PRATIWI_2272025.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
|
|
Text (ABSTRAK + BAB 1)
LINDAAA_PRATIWI_2272025_aBSTRAK+BAB 1.pdf - Submitted Version Download (2MB) |
|
|
Text (BAB 2)
LINDAAA_PRATIWI_2272025_BAB 2.pdf - Submitted Version Download (870kB) |
|
|
Text (BAB 3)
LINDAAA_PRATIWI_2272025_BAB 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (383kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB 4)
LINDAAA_PRATIWI_2272025_BAB 4.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (871kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB 5)
LINDAAA_PRATIWI_2272025_BAB 5.pdf - Submitted Version Download (211kB) |
|
|
Text (Ref + Lamp)
LINDAAA_PRATIWI_2272025_REF+LAMP.pdf - Submitted Version Download (768kB) |
Abstract
Salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah tradisi Suroan. Tradisi ini umumnya dilaksanakan pada bulan Suro yang merupakan bulan pertama dalam penanggalan Jawa. Tradisi Suroan memiliki makna religius dan sosial yang kuat, serta kerap dikaitkan dengan upaya menjaga kerukunan hidup bermasyarakat melalui berbagai kegiatan ritual dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna tradisi Suroan pada masyarakat Jawa di Desa Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat tradisi Suroan dalam penguatan nilai-nilai gotong royong pada masyarakat Jawa di Desa Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Suroan yang merupakan perayaan dimulainya tahun baru Jawa (1 Suro atau Muharram), memiliki makna penting dalam memperkuat nilai-nilai gotong royong dalam masyarakat. Melalui kegiatan-kegiatan seperti doa bersama, dan ritual budaya lainnya, hal ini mendorong partisipasi aktif dalam kerja sama antar warga, sehingga mempererat tali silaturahmi. Faktor penghambat dalam tradisi Suroan terletak pada perubahan budaya dan minimnya regenerasi menjadi faktor yang sangat menghambat. Kendala lainnya adalah minimnya partisipasi generasi muda yang mengikuti tradisi Suroan, dan minimnya peran serta masyarakat dalam tradisi Suroan.
| Item Type: | Thesis (Skripsi (Bachelor)) |
|---|---|
| Additional Information: | Pembimbing: Romadhona Kusuma Yudha M.Pd |
| Uncontrolled Keywords: | nilai gotong royong, budaya, etnik Jawa |
| Subjects: | Universitas Muhammadiyah Bengkulu > 07-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87205-(S1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 07-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87205-(S1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
| Divisions: | 07-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87205-(S1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Subjek Terkait > 07-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87205-(S1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
| Depositing User: | Mrs Hildayani Hildayani |
| Date Deposited: | 01 Oct 2025 03:49 |
| Last Modified: | 01 Oct 2025 03:49 |
| URI: | http://repository.umb.ac.id/id/eprint/1705 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

