Lestari, Intan (2024) UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA BAGI HASIL ANTARA PEMILIK LAHAN DAN PENGGARAP KEBUN KOPI MENURUT HUKUM ADAT REJANG DI KABUPATEN KEPAHIANG (STUDI KASUS DI DESA TERTIK KECAMATAN TEBAT KARAI KABUPATEN KEPAHIANG). Tesis (Masters) thesis, Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
![]() |
Text (Jurnal Repository)
JURNAL Intan Lestari.pdf - Submitted Version Download (927kB) |
![]() |
Text (Skripsi)
SKRIPSI Intan lestari.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Hukum adat Rejang merupakan adat Sejati, yang disebut dengan adat sejati adalah adat peninggalan nenek moyang atau leluhur yang sering dikatakan tidak lapuk karena hujan dan tidak lekang karena panas adalah adat yang memahat sepanjang garis, bertarah di dalam sifat, bertanam di dalam pagar berjalan di hati jalan dan berkata dalam adat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik pandangan hukum adat Rejang tentang praktik bagi hasil antara pemilik dan penggarap kebun kopi dikecamatan Tebat karai kabupaten Kepahiang dan mengetahui penyelesaian adat praktik bagi hasil antara pemilik lahan dan penggarapan kebun kopi di Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian empiris yang bersifat deskriptif. Penelitian ini dilakukan di kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hukum adat praktik bagi hasil antara pemilik lahan dan penggarapan kebun kopi di Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang adalah tidak terjadi tindakan aniaya terhadap orang lain dan tidak merugikan kepentingan sendiri dan orang lain. Dalam perjanjian kedua belah pihak diperingatkan untuk bersikap saling jujur dan adil. Penyelesaian menurut hukum adat adalah dengan musyawarah mufakat yang berlandaskan berdasarkan kepentingan bersama, hasil keputusan harus dapat diterima dengan akal sehat sesuai hati nurani. Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak memberatkan. Musyawarah dilaksanakan untuk membuka pintu kesulitan dan memberikan kesempatan untuk melihat sebuah perkara dari berbagai sudut pandang, sehingga keputusan yang diambil dan dihasilkan sesuai dengan standar dan persepsi kedua belah pihak. Keputusan yang diperoleh dengan musyawarah akan lebih berbobot karena didalamnya terdapat pendapat, pemikiran dan ilmu dari tokoh adat, masyarakat dan kedua belah pihak.
Item Type: | Thesis (Tesis (Masters)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Hendi Sastra Putra, SH., MH. |
Uncontrolled Keywords: | Penyelesaian Sengketa, Pemilik, Penggarap, Hukum Adat Lebong |
Subjects: | Universitas Muhammadiyah Bengkulu > 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum |
Divisions: | 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum Subjek Terkait > 06-Fakultas Hukum > 74201-(S1) Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mr Anugrah Raffli |
Date Deposited: | 23 Aug 2024 03:59 |
Last Modified: | 23 Aug 2024 03:59 |
URI: | http://repository.umb.ac.id/id/eprint/109 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |